Literasi SMA N 1 Purbolinggo
Rabu, 17 Oktober 2018
Tambah Komentar
Istilah literasi yang
menyangkut perihal baca, mulai diterapkan sejak dua tahun yang lalu di SMA N 1
Purbolinggo. Tepatnya saat sekolah ini masih dalam kepemimpiman Bapak Sutrisno
dan tetap akan dilanjutkan oleh kepemimpinan Bapak Suparwan. Jikalau hanya perlu
mencanangkan sekolah literasi, bukan lah hal yang sulit, namun adanya julukan
ini bagi SMA N 1 Purbolinggo cukup rumit juga karena perlu disertai tindakan
atau aktivitas yang menyangkut literasi. Bukan hanya sekadar nama atau julukan.
Perihal ini lah yang menjadi permasalahan untuk mempertahankan nama sekolah
literasi. Banyak sekali hambatan yang mampu mengikiskan nama ini, mulai dari
kepribadian siswa/siswi hingga sarana dan prasarana.
''Kalau soal literasi sih, menurutku
seharusnya dibenahi dulu fasilitas buku dan perpustakaannya, baru kalo semuanya
udah nyaman mungkin kebanyakan siswa/siswi bakalan ada kesadaran sendiri juga
buat baca,'' ungkap salah satu siswi kelas 10 saat diwawancarai.
Hampir 100%
murid saat diwawancarai menunjukan hipotesis yang sama akan pembelaan
sarana dan prasarana yang perlu diperbaiki. Hal ini juga lah yang sebenarnya
menjadi masalah yang menggandrungi pikiran Bapak Suparwan selaku kepala
sekolah. Persoalan literasi yang belum bisa sepenuhnya terlaksana dengan baik
mencuatkan niat Beliau untuk meluncurkan aksi yang dinamai kawasan wiyata
mandala. Kawasan yang menyediakan buku bacaan di lingkungan.
Editor : Anggi Dwi Kurniawan
Belum ada Komentar untuk "Literasi SMA N 1 Purbolinggo"
Posting Komentar