Sejarah SMA Negeri 1 Purbolinggo, Lampung Timur
Kamis, 03 Januari 2019
Tambah Komentar
SMA Negeri 1 Purbolinggo merupakan salah satu Sekolah
Menengah Atas Negeri yang berlokasi di Jalan Ki Hajar Dewantara KM 02, Desa
Tanjung Intan, Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur, Lampung,
Indonesia. SMA N 1 Purbolinggo didirikan pada Juli 1990 oleh para perintis yang
sekaligus menjadi pengajar di SMA N 1 Purbolinggo. Sekolah ini memiliki jumlah
siswa kurang lebih 871 dengan jumlah pengajar sebanyak 51 dan jajaran staf tata
usaha sebanyak 15. Sekolah ini telah melaksanakan kurikulum 2013 terbaru yang
juga melaksanakan program terbaru sekolah sepanjang hari (Full Day School).
Merupakan salah satu Sekolah Rujukan Nasional yang di nobatkan sejak akhir Oktober
2016 hingga saat ini. Memiliki 25 rombel dengan 2 program peminatan yaitu MIIA
(Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam) dan ISOS (Ilmu Sosial). 4 kelas MIIA dan 4
kelas ISOS untuk kelas 11 dan 12, 5 kelas MIIA dan 4 kelas ISOS untuk kelas 10.
Pada tahun 1989, para perintis mulai melaksanakan proses
belajar mengajar yang pada awalnya masih menumpang di gedung SMP Negeri 1
Purbolinggo selama lebih kurang satu semester. Selanjutnya pada tahun 1990 SMA
N 1 Purbolinggo mulai mendirikan bangunan sendiri dengan bantuan pemerintah.
Pembangunan selesai pada semester kedua Tahun Pelajaran 1990/1991 yang hanya
memiliki 3 ruang kelas saja. Kemudian pada tahun kedua, SMA N 1 Purbolinggo
mendapat bantuan 3 lokal dari komite. Saat itu yang menjabat sebagai Kepala
Sekolah pertama adalah Bapak Drs. Kamin Hamzah dengan beberapa tenaga pendidik
di antaranya Bapak Drs. Hi. Sutrisno, Ibu Dra. Wiwik Sumarningsih, dan Drs. Hi
Sanusi (Alm).
Bapak Kamin Hamzah menjabat sebagai sekolah selama kurang
lebih 9 tahun (1990-1999) yang kemudian pada periode kedua dipimpin oleh Bapak
Drs. Sukirman selama kurang lebih 1 tahun (1999-2000). Sejak itu, siswa SMA N 1
Purbolinggo mulai bertambah begitu juga dengan tenaga pengajar serta staf tata
usahanya. Selanjutnya, periode ketiga dipimpin oleh Bapak Drs. Bambang Sunardo
selama kurang lebih 5 tahun (2000-2005).
Periode keempat dipimpin oleh Ibu Dra. Yuhana Yahy selama
kurang lebih 5 tahun (2005-2010). Pada masa kepemimpinanny, siswa yang diterima
di Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur undangan dan rapor mengalami
peningkatan. Kemudian dilanjutkan oleh Bapak Bambang Sulistiyono, S.Pd. (Alm)
selama kurang lebih 1 tahun (2010-2011).
Selanjutnya, kepemimpinan beralih kepada Bapak Drs. Hi.
Sutrisno , M.Si. Di bawah kepemimpinannya, banyak prestasi yang dicatat. Tidak
hanya prestasi di tingkat daerah saja, namun prestasi tingkat Nasional juga.
Yulizar Prihasto misalnya, yangmewakili Provinsi Lampung di tingkat Nasional di
cabang sepak bola pada ajang Pekan Olahraga Pelajar yang berlangsung Jawa Barat
pada 2015. Yulizar mampu menembus 8 besar terbaik. Selain itu, ada juga Topan
Guntur Pamungkas yang juga mewakili Provinsi Lampung. Kali ini pada ajang Pekan
Olahraga Nasional yang berlangsung di Jawa Barat pada 2015. Topan turun dalam
nomor Pencak Silat. Tak hanya itu, Topan juga kerap mengikuti ajang perlombaan
di cabang Pencak Silat tingkat Nasional seperti O2SN di Makasar tahun 2015.
Bahkan ia pernah turun sebagai Runner Up pada ajang Popwil yang berlangsung di
Pontianak pada tahun 2014. Tak hanya bidang non akademik saja yang berhasil
diraih oleh SMA N 1 Purbolinggo, banyak pula siswa yang berhasil menyabet
medali di ajang akademik, seperti Olmpiade Sains, LCT, dan Karya Ilmiah. Hebat
bukan?
Di akhir masa jabatan Bapak Drs. Hi Sutrisno, M.Si. SMA N 1
Purbolinggo berhasil terpilih menjadi Sekolah Rujukan Nasional yang merupakan
kebanggaan bagi seluruh warganya. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah ini telah
memenuhi 8 syarat Standar Pelayanan Minimum dan mampu bersaing di tingkat
Global. Bapak Drs. Hi Sutrisno, M.Si. mengakhiri masa kepemimpinannya pada awal
2017, yang kemudian digantikan oleh Bapak Suparwan, S.Pd., M.Pd. hingga saat ini.
Pada masa kepemimpinan Bapak Suparwan, SMA N 1 Purbolinggo terus berkembang
menjadi lebih baik lagi. Semakin banyak prestasi yang diraih oleh sekolah ini.
Di masa kepemimpinannya SMA N 1 Purbolinggo berhasil mempertahankan gelar
Sekolah Rujukan Nasional tahun kedua. Selain Itu SMA N 1 Purbolinggo juga
memperoleh predikat Sekolah Adiwiyata Provinsi Lampung yang juga telah memasuki
tahun kedua. Bapak Suparwan juga banyak membuat inovasi-inovasi baru di
antaranya Gubuk Literasi Wawasan Wiyata Mandala.Tak hanya itu, untuk menunjang
program literasi, SMA N 1 Purbolinggo juga melaksanakan program E-Literasi yang
disalurkan dalam bentuk Blog. Sarana dan prasarana di SMA N 1 Purbolinggo saat
ini pun berangsur membaik. Hingga saat ini SMA N 1 Purbolinggo terus meningkatkan
kualitas prestasi dalam bidang akademik maupun non akademik sehingga mampu
meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih baik lagi dan mampu bersaing di
tingkat Global.
Visi
Berprestasi Akademik dan Non Akademik Berlandaskan Iman dan
Taqwa
Motto
Religi, Prestise, dan Prestasi
Ditulis ulang oleh Anggi Dwi Kurniawan (revisi) dari artikel yang ditulis oleh Lusi Nur Aliza dalam majalah REBISI edisi pertama.
Belum ada Komentar untuk "Sejarah SMA Negeri 1 Purbolinggo, Lampung Timur"
Posting Komentar