Contoh Karya Tulis Ilmiah Psikologi Remaja
Kamis, 18 Oktober 2018
Tambah Komentar
KARYA TULIS ILMIAH
“PSIKOLOGI REMAJA”
SMA N 1 PURBOLINGGO
2017/2018
Disusun Oleh :
1.
Agung Tri Wibowo
2.
Anggi Dwi Kurniawan
3.
Cindy Amara Dewi
4.
Dewi Munadiroh
5.
Dini Redamayanti
Kelas :
XI 1 MIA
PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 PURBOLINGGO
2017/2018
Judul : “ PSIKOLOGI REMAJA ”
Peneliti : Kelompok 6
Laporan Penelitian ini telah
disetujui dan disahkan pada:
Hari :
Tanggal :
Tempat :
Mengetahui,
Pembimbing
(Dwi
Puspitasari, S.Pd.)
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warrahmatullai Wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah
ilmiah yang berjudul “PSIKOLOGI
REMAJA”
Kami
sangat menyadari bahwa karya ilmiah ini masih terdapat kekurangan baik dari
segi susunan kalimatnya maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka saya menerima kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah ini
sangat membantu bagi teman-teman
SMA N 1 Purbolinggo, semoga dapat memberi inspirasi bagi
para pembaca makalah ini.
Wassalamualaikum
Warrahmatullai Wabarakatuh
Purbolinggo, 25
April 2017
( Kelompok 6
)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
KATA PENGANTAR
................................................................................... iii
DAFTAR ISI
................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1
Latar Belakang
Masalah .................................................................... 1
1.2
Rumusan
Masalah .............................................................................. 1
1.3
Tujuan ................................................................................................ 2
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 3
2.1
Pengertian Remaja
Menurut Para Ahli .............................................. 3
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 5
3.1
Masa
Perkembangan Remaja .............................................................. 5
3.2
Permasalahan
Remaja.......................................................................... 6
3.3
Cara Orang Tua
Menangani Masalah Remaja.....................................
10
BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 11
4.1
Kesimpulan ........................................................................................ 11
4.2
Saran....................................................................................................
11
DAFTAR PUSTAKA
.................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Masa remaja seringkali dihubungkan
dengan mitos dan stereotip mengenai penyimpangan dan ketidakwajaran. Hal
tersebut dapat dilihat dari banyaknya teori-teori perkembangan yang membahas ketidakselarasan,
gangguan emosi dan gangguan perilaku sebagai akibat dari tekanan-tekanan yang
dialami remaja karena perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya maupun
akibat perubahan lingkungan.
Banyaknya permasalahan dan krisis yang
terjadi pada masa remaja ini menjadikan banyak ahli dalam bidang psikologi
perkembangan menyebutnya sebagai masa krisis. Pada masa ini perubahan terjadi
sangat drastis dan mengakibatkan terjadinya kondisi yang serba tanggung dan
diwarnai oleh kondisi psikis yang belum mantap, selain dari pada itu periode
ini pun dinilai sangat penting.
1.2. Rumusan
Masalah
1.2.1. Definisi Remaja ?
1.2.2. Fase Pertumbuhan Remaja ?
1.2.3. Remaja dan permasalahannya ?
1.3.
Tujuan
Untuk
mengetahui masalah apa saja yang terjadi pada masa remaja baik masalah pribadi
maupun masalah khas yang terjadi pada remaja. Serta bagaimana permasalahan
tersebut dapat terjadi dan bagaimana peran orang tua serta lingkungan sekitar
agar permasalahan tersebut dapat teratasi dan remaja dapat melewatinya dengan
lancar agar tugas perkembangan remaja dapat dilakukan dan dilewati dengan baik.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
Pengertian Remaja
Menurut Para Ahli
2.1.1. Menurut Stanley Hall ( Bapak
Psikologi Remaja )
Masa
remaja adalah masa kelahiran baru yang ditandai dengan gejala yang menonjol,
yaitu: perubahan pada seluruh kepribadian dengan cepat, perubahan pada segi
biologis, mulai berfungsinya kelenjar kelamin dan sikap sosial yang eksplosif
dan bergelora.
2.1.2. Menurut Darajat Zakiyah
Remaja
adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai oleh
pertumbuhan fisik cepat. Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar
dan dalam itu, membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku, kesehatan
serta kepribadian remaja.
2.1.3. Menurut Hurlock (1999)
Dalam
bukunya menuliskan bahwa istilah adolescence atau remaja berasal dari kata
Latin adolescere yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa.
2.1.4. Menurut Jersild (dalam Hidayat,
1977)
Dalam
bukunya “The Psychology of Adolescence” menyatakan bahwa masa remaja adalah
masa dimana pribadi manusia berubah dari kanak-kanak menuju ke arah pribadi
orang dewasa
2.1.5. Menurut Stone (dalam Hidayat, 1977)
Masa
remaja adalah masa yang ditandai oleh adanya badai dan tekanan, yang dimulai
adanya perubahan-perubahan biologis.
2.1.6. Menurut Piaget (dalam Hurlock,
1999)
Masa
remaja sebagai usia di mana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa,
usia dimana anak tidak lagi di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan
dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.
Masa Perkembangan
Remaja
3.1.1. Masa pra-pubertas (12 - 13 tahun)
Masa
ini disebut juga masa pueral, yaitu masa peralihan dari kanak-kanak ke remaja.
Pada anak perempuan, masa ini lebih singkat dibandingkan dengan anak laki-laki.
Pada masa ini, terjadi perubahan yang besar pada remaja, yaitu meningkatnya
hormon seksualitas dan mulai berkembangnya organ-organ seksual serta
organ-organ reproduksi remaja. Di samping itu, perkembangan intelektualitas
yang sangat pesat jga terjadi pada fase ini. Akibatnya, remaja-remaja ini
cenderung bersikap suka mengkritik (karena merasa tahu segalanya), yang sering
diwujudkan dalam bentuk pembangkangan ataupun pembantahan terhadap orang tua,
mulai menyukai orang dewasa yang dianggapnya baik.
3.1.2. Masa pubertas (14 - 16 tahun)
Masa
ini disebut juga masa remaja awal, dimana perkembangan fisik mereka begitu
menonjol. Remaja sangat cemas akan perkembangan fisiknya, sekaligus bangga
bahwa hal itu menunjukkan bahwa ia memang bukan anak-anak lagi. Pada masa ini,
emosi remaja menjadi sangat labil akibat dari perkembangan hormon-hormon
seksualnya yang begitu pesat. Keinginan seksual juga mulai kuat muncul pada
masa ini. Pada remaja wanita ditandai dengan datangnya menstruasi yang pertama,
sedangkan pada remaja pria ditandai dengan datangnya mimpi basah yang pertama.
Remaja akan merasa bingung dan malu akan hal ini, sehingga orang tua harus mendampinginya
serta memberikan pengertian yang baik dan benar tentang seksualitas.
3.1.3. Masa akhir pubertas (17 - 18 tahun)
Pada
masa ini, remaja yang mampu melewati masa sebelumnya dengan baik, akan dapat
menerima kodratnya, baik sebagai laki-laki maupun perempuan. Mereka juga bangga
karena tubuh mereka dianggap menentukan harga diri mereka. Masa ini berlangsung
sangat singkat. Umumnya kematangan fisik dan seksualitas mereka sudah tercapai
sepenuhnya. Namun kematangan psikologis belum tercapai sepenuhnya.
3.1.4. Periode remaja Adolesen (19 - 21
tahun)
Pada
periode ini umumnya remaja sudah mencapai kematangan yang sempurna, baik segi
fisik, emosi, maupun psikisnya. Mereka akan mempelajari berbagai macam hal yang
abstrak dan mulai memperjuangkan suatu idealisme yang didapat dari pikiran
mereka. Mereka mulai menyadari bahwa mengkritik itu lebih mudah daripada
menjalaninya. Sikapnya terhadap kehidupan mulai terlihat jelas, seperti
cita-citanya, minatnya, bakatnya, dan sebagainya. Arah kehidupannya serta
sifat-sifat yang menonjol akan terlihat jelas pada fase ini.
3.2.
Permasalahan Remaja
Setiap
periode hidup manusia punya masalahnya tersendiri, termasuk periode remaja.
Remaja seringkali sulit mengatasi masalah mereka. Ada dua alasan hal itu
terjadi, yaitu :
Pertama;
ketika masih anak-anak, seluruh masalah mereka selalu diatasi oleh orang-orang
dewasa. Hal inilah yang membuat remaja tidak mempunyai pengalaman dalam
menghadapi masalah.
Kedua;
karena remaja merasa dirinya telah mandiri, maka mereka mempunyai gengsi dan
menolak bantuan dan orang dewasa.
Remaja pada umunya mengalami bahwa, pencarian jati diri atau keutuhan diri
itu suatu masalah utama,
karena adanya perubahan-perubahan sosial, fisiologi dan psikologis di dalam
diri mereka maupun di tengah masyarakat tempat mereka hidup.
Perubahan-perubahan ini dipergencar dalam masyarakat kita yang semakin kompleks
dan berteknologi modern.
Adapun
masalah yang dihadapi remaja masa kini antara lain :
3.2.1. Permasalahan Fisik dan Kesehatan
Permasalahan
akibat perubahan fisik banyak dirasakan oleh remaja awal ketika mereka
mengalami pubertas. Pada remaja yang sudah selesai masa pubertasnya (remaja
tengah dan akhir) permasalahan fisik yang terjadi berhubungan dengan
ketidakpuasan/ keprihatinan mereka terhadap keadaan fisik yang dimiliki yang
biasanya tidak sesuai dengan fisik ideal yang diinginkan. Mereka juga sering
membandingkan fisiknya dengan fisik orang lain ataupun idola-idola mereka.
Permasalahan fisik ini sering mengakibatkan mereka kurang percaya diri.
3.2.2. Permasalahan
Alkohol dan Obat-Obatan Terlarang
Penggunaan
alkohol dan obat-obatan terlarang akhir-akhir ini sudah sangat memprihatinkan.
Walaupun usaha untuk menghentikan sudah digalakkan tetapi kasus-kasus
penggunaan narkoba ini sepertinya tidak berkurang. Ada kekhasan mengapa remaja
menggunakan narkoba/ napza yang kemungkinan alasan mereka menggunakan berbeda
dengan alasan yang terjadi pada orang dewasa.
Santrock
(2003) menemukan beberapa alasan mengapa remaja mengkonsumsi narkoba yaitu
karena ingin tahu, untuk meningkatkan rasa percaya diri, solidaritas, adaptasi
dengan lingkungan, maupun untuk kompensasi. Lain
halnya dengan pendapat Smith
& Anderson,
menurutnya kebanyakan remaja melakukan perilaku berisiko dianggap sebagai
bagian dari proses perkembangan yang normal. Perilaku berisiko yang paling
sering dilakukan oleh remaja adalah penggunaan rokok, alkohol dan narkoba.
3.2.3. Permasalahan Perkelahian Sendiri
Maupun Kelompok ( Tawuran )
Permasalahn
yang satu ini sedang marak ahir-akhir ini yang menimpa para remaja sekolah. Hal
ini dapat saja di sebabkan oleh kondisi lingkungan pergaulan yang tidak baik,
keadaan keluarga yang tidak harmonis serta keadaan emosi yang tidak stabil.
3.2.4. Permasalahan Pencurian, Penodongan
Dan Perampokan
Masalah
pencurian, penodongan, bahkan pembunuhan sedang marak terjadi dikalangan remaja. Hal ini
disebabkan oleh kurangnya perhatian orang tua serta lingkungan sekitar akan
pergaulan remaja tersebut. Kita seolah tidak pernah mau tahu akan kehidupan
remaja saat ini yang semakin jauh dari nilai norma serta terkesn tidaknya
adanya moral dalam diri remaja tersebut sehingga baik orang tua maupun
lingkungan harus ebih berperan aktif dalam menanamkan nilai agama serta
memperhatikan pergaulan akan remaja tersebut.
3.2.5. Permasalahan
Kebut-Kebutan ( Geng Motor )
Masalah
yang banyak meresahkan banyak orang ini sangat marak akhir-akhir, remaja yang
seharusnya menjadi penerus bagi bangsa malah menjadi seseorang yang meresahkan
banyak orang.
3.2.6. Perasaan tidak berdaya
Perasaan
tidak berdaya ini muncul pertama-tama karena teknologi semakin menguasai gaya
hidup dan pola berpikir masyarakat modern. Teknologi mau tidak mau menciptakan
masyarakat teknokratis yang memaksa kita untuk berpikir tentang keselamatan
diri kita di tengah-tengah masyarakat.
Akhir-akhir
ini banyak orang tua maupun pendidik yang merasa khawatir bahwa anak-anak
mereka terutama remaja mengalami degradasi moral. Sementara remaja sendiri juga
sering dihadapkan pada dilema-dilema moral sehingga remaja merasa bingung
terhadap keputusan-keputusan moral yang harus diambilnya. Walaupun di dalam
keluarga mereka sudah ditanamkan nilai-nilai, tetapi remaja akan merasa bingung
ketika menghadapi kenyataan ternyata nilai-nilai tersebut sangat berbeda dengan
nilai-nilai yang dihadapi bersama teman-temannya maupun di lingkungan yang
berbeda.
3.3.
Cara Orang Tua
Menangani Masalah Remaja
Secara
umum ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua untukmencegah dan
menangani munculnya permasalahan ini, antara lain :
3.3.1.
Memahami dan mendengarkan keluhan remaja dengan penuh perhatian, pengertian dan
kasih sayang.
3.3.2. Memberikan penghargaan terhadap
prestasi atau perbuatan-perbuatan baik yang ditunjukkan remaja.
3.3.3. Banyak berdiskusi tentang berbagai
hal yang terjadi di lingkungan sosial maupun lingkungan sekolahnya serta
orientasi masa depan yang akan direncanakan remaja.
3.3.4. Realistis dan bersikap objektif
terhadap anak, sehingga idealnya orang tua mengetahui kapasitas anak dan
mendiskusikan target apa yang ingin dicapai.
3.3.5. Mulai menyertakan remaja dalam
pengambilan keputusan keluarga. Hal ini mendidik anak untuk ikut bertanggung
jawab dan melatih mereka dalam proses problem solving dan decision making.
3.3.6. Mendukung ide-ide remaja yang
positif.
3.3.7. Mengawasi kegiatan dan lingkungan
sosial remaja secara proporsional, tidak terlalu ketat atapun terlalu longgar.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Masa
remaja sering dianggap sebagai masa yang paling rawan dalam proses kehidupan
ini. Masa remaja sering menimbulkan kekuatiran bagi para orangtua. Masa remaja
sering menjadi pembahasan dalam banyak seminar. Padahal bagi remaja, masa ini
adalah masa yang paling menyenangkan dalam hidupnya. Oleh karena itu, para
orang tua hendaknya lebih memperhatikan kehidupan remaja
agar tidak terjerumus kedalam hal-hal yang tidak diinginkan, dan membawa masa
depan remaja kearah yang lebih baik, disamping itu peran serta Pemerintah, LSM,
Pemuka Masyarakat serta remaja itu sendiri sangat di perlukan.
4.2. Saran
Adapun Saran Penulis kepada teman-teman
seremaja antara lain :
4.2.1. Berbagi rasa dengan orangtua atau orang yang dituakan
di rumah.
4.2.2. Carilah seorang sahabat terbaik.
4.2.3. Tingkatkan rasa percaya diri dan katakana tidak pada
hal-hal negative.
4.2.4. Bergaullah dalam kelompok dengan aktifitas positif.
4.2.5. Jagalah Kesehatan Fisikmu sedini mungkin dan secara
terus-menerus.
DAFTAR
PUSTAKA
Hidayat,
1977
Hurlock,
1999
Belum ada Komentar untuk "Contoh Karya Tulis Ilmiah Psikologi Remaja"
Posting Komentar